Haji Musa, Jenderal Sulu Musuh Malaysia Dipastikan Tewas

Haji Musa, Jenderal Sulu Musuh Malaysia Dipastikan Tewas

Haji Musa, Jenderal Sulu Musuh Malaysia Dipastikan Tewas
(ilustrasi/liputan6.com/rs)
Bombardir membabi buta yang dilakukan militer Malaysia, belum lagi baku tembak yang berlangsung secara sporadis membuat jumlah pasukan loyalis Sultan Sulu Jamalul Kiram III menyusut. Sebanyak 54 militan dipastikan tewas, termasuk seorang jenderalnya.

Kepala Kepolisian Sabah, Hamza Taib mengkonfimasi, 1 dari 23 jasad yang ditemukan di Kampung Tanjung Batu adalah Haji Musa, salah satu jenderal pasukan Sulu yang dipimpin Agbimuddin Kiram. Musa tewas dalam baku tembak di Kampung Batu.

Jenazahnya ditemukan bersisian dengan sejumlah anggota kelompok bersenjata yang lain. "Satu jasad lagi ditemukan di Kampung Tanjung Batu hari ini, sehingga total jenazah yang ditemukan menjadi 23," kata Hamzah seperti dimuat The Star, Selasa (12/3/2013).

Haji Musa, dari etnis Bajau, adalah seorang mantan jenderal militer Filipina dan kemudian menjadi komandan Front Pembebasan Nasional Moro yang dipimpin oleh Nur Misuari.

Penduduk desa menyebut, anak seorang kepala desa Tanduo menikah dengan putri Haji Musa. Haji Musa, yang berusia akhir 60-an memiliki banyak kerabat di Sungai Bilis dan kerap mengenakan seragam berpangkat brigadir jenderal pasukan Sulu.

Kembali ke Tanduo

Hamza menambahkan, pasukan keamanan juga akan kembali ke Kampung Tanduo, yang sempat diduduki pasukan bersenjata Sulu. Sebab, ada informasi terbaru yang menyebut, masih ada kuburan lain di area tersebut. Yang belum diketahui aparat negeri jiran.

Diduga ada 15 jasad lain di sana. "Kami yakin, masih ada jasad-jasad lain yang dikebumikan di kuburan yang sama dan di kuburan lain yang ada di dekatnya," kata dia. "Aparat kami akan kembali ke sama untuk melakukan investigasi."

Sebelumnya, kuburan massal berisi 9 jasad ditemukan di Tanduo pasca serangan 6 Maret lalu. Aparat memutuskan tak mengangkat jasad-jasad yang mulai membusuk itu.

Hingga saat ini korban tewas dari sisi militan berjumlah 54 orang. Hamza juga mengatakan tidak ada lagi bentrokan antara pasukan keamanan dan pasukan Sulu selama 24 jam terakhir.

Militer negeri jiran meluncurkan Operasi Daulat pasca tewasnya 8 polisi di Tanduo dan kampung-kampung lain yakni Simunul, Semporna, pada tanggal 1 dan 2 Maret 2013 lalu.

Pasukan Sulu yang dicap sebagai "teroris" oleh pihak Malaysia semula bersembunyi di Kampung Tanduo sejak 12 Februari lalu. Mereka menepis tawaran pemerintah agar mereka meletakkan senjata dan menyerah tanpa syarat.

Pasukan yang awalnya berjumlah 235 orang itu memilih mati, demi merebut Sabah -- yang diklaim sebagai warisan nenek moyang --dari Malaysia.

0 comments:

Post a Comment